Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Wamendukbangga tekankan pentingnya perketat SOP di dapur SPPG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 20:37:28【Resep】844 orang sudah membaca
PerkenalanWakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Ber

Jika ada kekurangan, jangan salahkan programnya tapi cek SOP mana yang belum dijalankan, itu yang harus dikendalikan, diatasi dan diperbaiki
Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Wamendukbangga/BKKBN) Isyana Bagoes Oka menekankan pentingnya memperketat standar operasional prosedur (SOP) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Jika ada kekurangan, jangan salahkan programnya tapi cek SOP mana yang belum dijalankan, itu yang harus dikendalikan, diatasi dan diperbaiki,” kata Isyana Bagoes Oka di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Menurut dia, sudah ada SOP yang diterapkan di dapur SPPG yang mengolah makanan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Namun, di lapangan masih ditemukan penerima manfaat MBG yang mengalami keracunan massal setelah menyantap menu MBG.
“SOP ada, biasanya kalau terjadi kasus karena ada SOP yang ngak dijalankan,” ucapnya.
Mantan jurnalis televisi itu menambahkan awal Oktober 2025 pihaknya telah melakukan rapat koordinasi terkait permasalahan MBG bersama dengan Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca juga: Pengelola SPPG di Lebak pasok bahan baku MBG dari luar
Adapun salah satu topik pembahasan, lanjut dia, adalah terkait sertifikasi yang wajib dipenuhi oleh SPPG, salah satunya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk program MBG.
“Saat ini SPPG yang belum punya (SLHS) harus mengurus dan sekarang sedang diurus (sertifikat),” katanya.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menerbitkan surat edaran tentang percepatan penerbitan SLHS kepada SPPG.
Baca juga: Penerima manfaat MBG diminta laporkan apabila alergi makanan tertentu
Surat edaran ini ditujukan kepada seluruh kepala dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota, serta kepala kantor pelayanan dan SPPG di seluruh Indonesia.
Sementara itu, hingga pertengahan September 2025, Kemenkes melaporkan sedikitnya 60 kasus dengan 5.207 penderita dari insiden keracunan menu MBG.
Baca juga: BGN hentikan operasional SPPG Kota Soe 1 NTT imbas keracunan MBG
Sedangkan, BPOM mencatat 55 kasus dengan 5.320 penderita, dengan Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus keracunan MBG terbanyak.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun Badan Gizi Nasional (BGN), sebanyak 198 SPPG) telah memiliki SLHS per 30 September 2025.
Baca juga: Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang
Baca juga: BGN tugaskan 5.000 juru masak profesional untuk bina SPPG
Suka(364)
Artikel Terkait
- Rahasia singkong: makanan sederhana dengan segudang manfaat
 - 36 SPPG MBG di daerah 3T Lampung segera dibangun
 - Wajah baru M Bloc Space beri ruang lebih untuk pergerakan kreatif
 - Tokoh muda inspiratif Indonesia di Hari Sumpah Pemuda 2025
 - Rekomendasi acara gratis untuk isi libur akhir pekan di Jakarta
 - Siswa Sekolah Rakyat di Tangsel dapat laptop
 - Polres Serang relokasi gelombang kedua warga terdampak radioaktif
 - 500 penjamah makanan SPPG di Tangerang sudah bersertifikat
 - BGN perketat SOP dasar di SPPG menuju nol insiden keamanan pangan MBG
 - Kereta Api di Daop 7 ikut terdampak akibat banjir di Semarang
 
Resep Populer
Rekomendasi

BJB tegaskan dukungannya pada MBG lewat pembiayaan SPPG

Makanan yang mampu mencegah kram otot saat olahraga

Realisasi investasi triwulan III di Sumut capai Rp42,36 triliun

Pentingnya kesiapsiagaan orang tua saat kondisi darurat anak

Hidung Sering Berair (Meler)? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

586.074 anak telah menerima manfaat program MBG di Riau

Uji nyali makan menu seram sambil jelajah labirin berhantu

Sompo Insurance dukung UMKM lewat perlindungan kesehatan masyarakat